Biar Tangan Yang Bercerita

Saturday, April 15, 2017

Resep Rindu Untuk Akbar



Assalamualaikum,
Untuk sahabatku yang berada di timur jauh, berpisah jarak hingga kilometer lima ribu tiga ratus empat puluh, izinkan kusampaikan rasa yang perlahan tumbuh semenjak engkau pergi jauh, rasa yang enggan berlabuh.

Apa kabar dirimu yang berada di pelosok timur jauh itu? Semoga kamu selalu bahagia dan aku pun merasakan hal yang sama. Bagaimana perjuanganmu untuk mengajarkan anak bangsa di tanah leluhurmu? Sulitkah? Atau lebih sulit membenahi karakter kader ikatanmu? Hahahaha… Semoga menyenagkan selalu, dan hey jangan kau ajarkan juga penulisan yang tidak sesuai EYD dengan menambahkan “ha…” di akhir kalimat kepada muridmu itu.

Ah iya, kudengar kau sudah lancar naik motor kah? kau bahkan sudah bisa gonceng cabe-cabean, makin hebat saja si pace itu kata karyo ketika bercerita sambil tertawa dia.
Oh iya, kau mau tahu pasti kabar kawan-kawan disini? Sini aku ceritakan.

Kumulai dari kabid kesayanganmu Acong, setelah meluluhlantahkan bayu dan hatinya, kini dia sudah melakukan pergerakan ke orang tua zilla, tinggal menunggu di rekrut jadi anggota keluarganya saja dia.

Lalu ilmi, makin gendut perutnya, kebanyakan makan riba dia katanya hahahaha….

Lalu si bendum suci, anaknya sudah bisa lari sekarang bahkan udah belajar main smackdown. Sekarang lagi fokus nyanyi katanya, baru hafal dua lagu sekarang yaitu mars IMM dan hymne IMM. Hymne Muhammadiyah akan menyusul katanya.

Terus irfan, astaga makin banyak saja dia koleksi cabe-cabeannya tapi tetap saja tak bisa berpaling dari si masa lalunya.

Lalu fajar, masih belum bisa beranjak dari kesendiriannya. Semoga cepat di temukan jodohnya dan kita doakan bahagia selalu dia.

Terus ayu nih, kemarin baru aja nikah. Kalau kamu datang kamu akan terkesima dengan kecantikannya…..si fauzi hahaha. Engga si ayu juga ganteng kok dia. Semoga cepat di beri momongan ya mereka.

Terakhir yunus, si yunus ngapain ya? Dia lagi fokus pacaran syariah hahaha…engga, lagi nabung mau naik haji katanya.

Lalu tentang aku? Sudah kuceritakan sebagian, sisanya biar kuceritakan saat kita sudah bertemu dan duduk bersisian.

Sudah cukup segini saja dahulu yang kuceritakan padamu, semoga bisa jadi obat penawar rasa rindu.

Tetap semangat jadi pahlawan di tanah kelahiran, menjadi pengajar calon penguasa besar dan orang besar. Tak ada yang salah dengan mengajar di pedalaman, karena itu menunjukan bahwa kau peduli, agar anak-anak yang hidup di tempat terkucilkan itu ridak jadi budak kebodohan.

Selalu YAKUSA, fastabiqul khairat.
Wassalam.

“pada hujan, kutitip rindu yang jatuh, luruh bergemuruh dan enggan berlabuh. Jika rintiknya kau sentuh, maka kau akan tersesat jauh”

-@mryanns

No comments:

Post a Comment