Pagi ini aku mungkin terlihat seperti manusia yang paling menyedihkan, karena sejak kemarin siang sejak sepeninggal sasah, aku seperti kehilangan semangat hidup, seakan semenjak kepergiannya semua menjadi terasa hampa. Aku bahkan belum tidur hingga saat ini, karena saat aku memejamkan mata justru hanya kenangan tentang kita yang terbayang. Hanya kenangan menyenangkan memang yang terbayang namun menjadi terasa menyakitkan saat menyadari kalau kamu bukan milikku lagi.
Friday, March 17, 2017
Telenovela (Chapter 4-End)
Pagi ini aku mungkin terlihat seperti manusia yang paling menyedihkan, karena sejak kemarin siang sejak sepeninggal sasah, aku seperti kehilangan semangat hidup, seakan semenjak kepergiannya semua menjadi terasa hampa. Aku bahkan belum tidur hingga saat ini, karena saat aku memejamkan mata justru hanya kenangan tentang kita yang terbayang. Hanya kenangan menyenangkan memang yang terbayang namun menjadi terasa menyakitkan saat menyadari kalau kamu bukan milikku lagi.
Telenovela (Chapter 2)
Selesai seminar, kulihat hape dan masih belum ada balasan dari sasah. Aku coba menghubunginya lagi namun nomernya masih tidak aktif. Walau mencoba tidak peduli namun yang ada aku makin terpikirkan dengan masalah ini.
Aduh,
sungguh rumit sekali masalah cinta ini bahkan nasi kotak yang kumakan saat ini
pun menjadi terasa hambar hanya karena perkara ini.
Wednesday, March 1, 2017
Telenovela
Aku terbangun karena
suara alarm dari handphone yang ada tepat di samping telingaku. Kumatikan alarm
lalu kupicingkan mataku untuk memastikan jam berapa saat ini.
Sudah jam setengah enam
rupanya, lalu kutulis pesan kepada pacarku,
“met pagi unyu unyu :*”
Subscribe to:
Posts (Atom)